Berita  

Pemkab Bandung Barat Kerahkan Eskavator Normalisasi Sungai Ciburandul

NURANI NEWS CHANNEL

NNCJABAR COM | Ngamprah – Setelah penantian berbulan-bulan yang penuh kekhawatiran, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya mengambil langkah tegas mengantisipasi ancaman banjir tahunan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), satu unit alat berat jenis Exavator mulai dikerahkan untuk melakukan pengerukan dan normalisasi di Sungai Ciburandul, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah.

​Aksi cepat ini menjadi sorotan karena Sungai Ciburandul dikenal sebagai salah satu titik kritis yang kerap meluap saat musim hujan tiba, khususnya mengancam wilayah padat penduduk seperti Lebaksari dan sekitarnya. Lebih dari itu, sungai ini melintasi jalur vital menuju Kantor Pemerintahan KBB dan Kantor Kecamatan Ngamprah, membuat penanganannya menjadi prioritas mendesak.

​Kegiatan pengerukan ini menjadi bukti sinergi kuat antarlembaga, bahkan melintasi batas kewenangan administratif. Camat Ngamprah, Agnes Virganty, yang hadir langsung di lokasi, menyampaikan apresiasi mendalam.

​”Ini adalah bentuk nyata dari sinergi pemerintah untuk menjaga keselamatan warga dari risiko banjir. Saya berterima kasih kepada Bapak Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan terutama Dinas PUTR yang telah memfasilitasi kegiatan penting ini,” ujar Agnes.

​Sebelum eskavator diturunkan, sinergi sudah terjalin dengan Satpol PP KBB yang telah menuntaskan penertiban bangunan liar di sepanjang bantaran sungai, sebuah langkah krusial untuk memastikan proses normalisasi berjalan lancar dan mengembalikan fungsi alami sungai.

​Di sisi lain, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air DPUTR Bandung Barat, Sukris Biantoro, memaparkan tantangan di balik pengerjaan ini. Secara administratif, Sungai Ciburandul sebetulnya berada di bawah kewenangan provinsi. Namun, tingginya urgensi dan curah hujan yang mulai meningkat mendorong Pemkab KBB mengambil langkah diskresi.

​”Sungai ini memang jalur provinsi, namun karena situasinya mendesak dan hujan sering turun, kami bersama tim mengambil langkah cepat dengan mengerahkan alat berat. Dulu hanya mengandalkan cangkul manual. Berkat koordinasi intens dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) di tingkat provinsi, akhirnya kita bisa menggunakan alat berat. Pengerukan ini esensial untuk mengantisipasi curah hujan yang kini mulai tinggi,” jelas Sukris.

​Warga setempat menyambut gembira dimulainya pengerukan ini. Kepala Desa Mekarsari, Krisno Hadi, mewakili warganya, menyampaikan rasa syukur. Ia berharap upaya normalisasi ini dapat mengakhiri kekhawatiran yang menghantui setiap kali musim hujan tiba.

​”Kami sangat bersyukur karena pada akhirnya warga Lebaksari bisa merasa lebih aman dan tidak lagi was-was. Kami berharap penuh, semoga di tahun 2025 nanti, kejadian banjir besar tidak terulang lagi di wilayah kami,” kata Hadi.

​Tidak hanya fokus pada sungai, DPUTR juga mengumumkan rencana jangka panjang. Sukris Biantoro menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan mencakup pembenahan saluran drainase di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya keras mengusulkan kolaborasi dengan KCIC ( Kereta Cepat  Indonesia Cina )

​”Kami sedang mengusulkan agar KCI dapat membantu pembangunan sumur resapan di area strategis ini. Wilayah sekitar sungai adalah area padat aktivitas dan memiliki potensi banjir tinggi jika pengelolaan airnya tidak diperkuat,” tutup Sukris.

​Pemerintah KBB berharap, dengan kombinasi pengerukan, penertiban, pembenahan drainase, dan potensi sumur resapan, keamanan serta kenyamanan masyarakat di jalur vital Ngamprah dapat terjamin, mengakhiri kisah banjir yang kerap melanda selama ini.**

D Suyud

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *