NNCJABAR COM | Cikalongwetan — Pemerintah Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, menunjukkan komitmen nyata dalam upaya pencegahan stunting sekaligus peningkatan kesejahteraan aparat lapangannya. Dalam kegiatan Rembuk Stunting dan Pembagian Insentif Kader Desa yang digelar meriah di aula desa ( Jumat, 3 Oktober 2025, )
Desa Mandalamukti mengumumkan kenaikan insentif yang signifikan, melipatgandakan apresiasi bagi 115 kader aktif
Kepala Desa Mandalamukti, Riqi Cholqia Tamam, menjadi sorotan utama setelah secara resmi mengumumkan kenaikan insentif bulanan bagi para kader. Angka insentif tahunan yang semula berada di kisaran Rp 300.000,- per kader, kini melonjak drastis menjadi Rp 500.000,-. Kenaikan sebesar 67% ini telah disepakati bersama antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Desa, dan telah diamankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) Tahun 2025.
”Kami sangat bersyukur kegiatan rembuk stunting ini berjalan lancar. Tapi lebih dari itu, kenaikan insentif ini adalah bentuk ucapan terima kasih kami kepada 115 kader yang tak kenal lelah membantu seluruh program desa, terutama di bidang kesehatan dan kemasyarakatan,” ujar Riqi Cholqia Tamam saat dijumpai di ruangannya.
Riqi menekankan bahwa peningkatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan investasi desa untuk motivasi dan peningkatan kinerja para kader. “Kinerja luar biasa dari para kader adalah mesin penggerak banyak kegiatan. Harapan kami jelas: insentif yang lebih layak akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas dan semangat kerja mereka, demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Rembuk Stunting Hasilkan Target Konkret, Kader Dituntut Lebih Agresif
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh elemen penting desa, mulai dari Ketua BPD Khoerul, S.Pd.i., bidan desa, perwakilan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), perwakilan RW, hingga seluruh kader se-Desa Mandalamukti ini, tidak hanya membahas insentif. Agenda utama, Rembuk Stunting, menghasilkan kesepakatan dan data tindak lanjut yang menuntut peran kader semakin intensif.
Ketua BPD Mandalamukti, Khoerul, S.Pd.i., menjelaskan bahwa rembuk ini berfokus pada aplikasi praktis dan pemahaman data di lapangan. “Banyak data krusial yang harus diolah para kader pasca-rapat ini. Insentif yang dinaikkan Kepala Desa harus menjadi pemacu semangat bagi mereka untuk bekerja maksimal, mengolah data yang sangat dibutuhkan oleh desa, puskesmas, dan pihak terkait lainnya untuk menjamin kesehatan masyarakat,” tutur Khoerul.
Di tengah tantangan stunting, Khoerul juga membawa kabar optimis. Ia menyebutkan adanya penurunan kasus stunting di beberapa wilayah, berkat peran aktif para kader.
”Sebagai contoh, di RW saya pribadi, kasus stunting yang awalnya ada dua kini tinggal satu. Kasus yang baru pun terdeteksi berkat kejelian kader,” ungkapnya.
Keberhasilan ini tak lepas dari strategi door-to-door (pendekatan langsung ke rumah warga) yang diterapkan para kader. Mereka tidak hanya mengandalkan Posyandu, tetapi secara proaktif memberikan penyuluhan intensif, bahkan menyambangi rumah tangga yang terindikasi berisiko stunting atau yang tidak hadir dalam kegiatan rutin Posyandu.
Dengan adanya kolaborasi yang semakin solid antara 115 kader, Pemerintah Desa, dan LKD, Desa Mandalamukti menunjukkan optimisme tinggi bahwa upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat akan terus menorehkan hasil positif di masa mendatang.***
D. Suyud